Selasa, 20 Desember 2011

pengertian Korupsi,Kolusi,dan Nepotisme

Akhir-akhir ini di semua media,baik media massa maupun elektronik menyoroti sepak terjang KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi ),namun pernah ngga sih
kita berfikir apa arti spyle=”text-align:justify;”>Sering kita mendengar dan membaca di mediaesifik dari KKN itu sendiri? Nah, aq dapat pengertiaan nih dari yahoo answer..

Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere = busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) menurut Transparency International adalah perilaku pejabat publik, baik politikus|politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.

Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-unsur sbb:
perbuatan melawan hukum;
penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;
memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;

Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, diantaranya:
memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan);
penggelapan dalam jabatan;
pemerasan dalam jabatan;
ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara);
menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).

Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah|pemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.

Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau berat, terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal seperti penjualan narkotika, pencucian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini saja. Untuk mempelajari masalah ini dan membuat solusinya, sangat penting untuk membedakan antara korupsi dan kriminalitas|kejahatan.

Tergantung dari negaranya atau wilayah hukumnya, ada perbedaan antara yang dianggap korupsi atau tidak. Sebagai contoh, pendanaan partai politik ada yang legal di satu tempat namun ada juga yang tidak legal di tempat lain.

Kolusi
Di dalam bidang studi ekonomi, kolusi terjadi di dalam satu bidang industri disaat beberapa perusahaan saingan bekerja sama untuk kepentingan mereka bersama. Kolusi paling sering terjadi dalam satu bentuk pasar oligopoli, dimana keputusan beberapa perusahaan untuk bekerja sama, dapat secara signifikan mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Kartel adalah kasus khusus dari kolusi berlebihan, yang juga dikenal sebagai kolusi tersembunyi.

kolusi merupakan sikap dan perbuatan tidak jujur dengan membuat kesepakatan secara tersembunyi dalam melakukan kesepakatan perjanjian yang diwarnai dengan pemberian uang atau fasilitas tertentu sebagai pelicin agar segala urusannya menjadi lancar

Nepotisme
Nepotisme berarti lebih memilih saudara atau teman akrab berdasarkan hubungannya bukan berdasarkan kemampuannya. Kata ini biasanya digunakan dalam konteks derogatori.

Sebagai contoh, kalau seorang manajer mengangkat atau menaikan jabatan seorang saudara, bukannya seseorang yang lebih berkualifikasi namun bukan saudara, manajer tersebut akan bersalah karena nepotisme. Pakar-pakar biologi telah mengisyaratkan bahwa tendensi terhadap nepotisme adalah berdasarkan naluri, sebagai salah satu bentuk dari pemilihan saudara.

Kata nepotisme berasal dari kata Latin nepos, yang berarti “keponakan” atau “cucu”. Pada Abad Pertengahan beberapa paus Katholik dan uskup- yang telah mengambil janji “chastity” , sehingga biasanya tidak mempunyai anak kandung – memberikan kedudukan khusus kepada keponakannya seolah-olah seperti kepada anaknya sendiri. Beberapa paus diketahui mengangkat keponakan dan saudara lainnya menjadi kardinal. Seringkali, penunjukan tersebut digunakan untuk melanjutkan “dinasti” kepausan. Contohnya, Paus Kallistus III, dari keluarga Borja, mengangkat dua keponakannya menjadi kardinal; salah satunya, Rodrigo, kemudian menggunakan posisinya kardinalnya sebagai batu loncatan ke posisi paus, menjadi Paus Aleksander VI. Kebetulan, Alexander mengangkat Alessandro Farnese, adik kekasih gelapnya, menjadi kardinal; Farnese kemudian menjadi Paus Paulus III. Paul juga melakukan nepotisme, dengan menunjuk dua keponakannya (umur 14 tahun dan 16 tahun) sebagai Kardinal. Praktek seperti ini akhirnya diakhiri oleh Paus Innosensius XII yang mengeluarkan bulla kepausan Romanum decet pontificem pada tahun 1692. Bulla kepausan ini melarang semua paus di seluruh masa untuk mewariskan tanah milik, kantor, atau pendapatan kepada saudara, dengan pengecualian bahwa seseorang saudara yang paling bermutu dapat dijadikan seorang Kardinal.

Selasa, 13 Desember 2011

apa itu persepsi????

Persepsi setiap orang terhadap suatu objek berbeda-beda. Kita mungkin sering mendengar kata-kata ini. Namun apa dan bagaimana persepsi itu? saya mencoba menjelaskannya agar kita mengetahui lebih dalam mengenai persepsi. Artikel psikologi mengenai persepsi ini diharapkan bisa membantu anda.

Pengertian Persepsi
Kotler (2000) menjelaskan persepsi sebagai proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Mangkunegara (dalam Arindita, 2002) berpendapat bahwa persepsi adalah suatu proses pemberian arti atau makna terhadap lingkungan. Dalam hal ini persepsi mecakup penafsiran obyek, penerimaan stimulus (Input), pengorganisasian stimulus, dan penafsiran terhadap stimulus yang telah diorganisasikan dengan cara mempengaruhi perilaku dan pembentukan sikap. Adapun Robbins (2003) mendeskripsikan persepsi dalam kaitannya dengan lingkungan, yaitu sebagai proses di mana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka.
Walgito (1993) mengemukakan bahwa persepsi seseorang merupakan proses aktif yang memegang peranan, bukan hanya stimulus yang mengenainya tetapi juga individu sebagai satu kesatuan dengan pengalaman-pengalamannya, motivasi serta sikapnya yang relevan dalam menanggapi stimulus. Individu dalam hubungannya dengan dunia luar selalu melakukan pengamatan untuk dapat mengartikan rangsangan yang diterima dan alat indera dipergunakan sebagai penghubungan antara individu dengan dunia luar. Agar proses pengamatan itu terjadi, maka diperlukan objek yang diamati alat indera yang cukup baik dan perhatian merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan pengamatan. Persepsi dalam arti umum adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang akan membuat respon bagaimana dan dengan apa seseorang akan bertindak.
Leavitt (dalam Rosyadi, 2001) membedakan persepsi menjadi dua pandangan, yaitu pandangan secara sempit dan luas. Pandangan yang sempit mengartikan persepsi sebagai penglihatan, bagaimana seseorang melihat sesuatu. Sedangkan pandangan yang luas mengartikannya sebagai bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Sebagian besar dari individu menyadari bahwa dunia yang sebagaimana dilihat tidak selalu sama dengan kenyataan, jadi berbeda dengan pendekatan sempit, tidak hanya sekedar melihat sesuatu tapi lebih pada pengertiannya terhadap sesuatu tersebut.
Persepsi berarti analisis mengenai cara mengintegrasikan penerapan kita terhadap hal-hal di sekeliling individu dengan kesan-kesan atau konsep yang sudah ada, dan selanjutnya mengenali benda tersebut. Untuk memahami hal ini, akan diberikan contoh sebagai berikut: individu baru pertama kali menjumpai buah yang sebelumnya tidak kita kenali, dan kemudian ada orang yang memberitahu kita bahwa buah itu namanya mangga. Individu kemudian mengamati serta menelaah bentuk, rasa, dan lain sebagainya, dari buah itu secara saksama. Lalu timbul konsep mengenai mangga dalam benak (memori) individu. Pada kesempatan lainnya, saat menjumpai buah yang sama, maka individu akan menggunakan kesan-kesan dan konsep yang telah kita miliki untuk mengenali bahwa yang kita lihat itu adalah mangga (Taniputera, 2005).
Dari definisi persepsi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi merupakan suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian menafsirkannya untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti.

Proses Persepsi dan Sifat Persepsi
Alport (dalam Mar’at, 1991) proses persepsi merupakan suatu proses kognitif yang dipengaruhi oleh pengalaman, cakrawala, dan pengetahuan individu. Pengalaman dan proses belajar akan memberikan bentuk dan struktur bagi objek yang ditangkap panca indera, sedangkan pengetahuan dan cakrawala akan memberikan arti terhadap objek yang ditangkap individu, dan akhirnya komponen individu akan berperan dalam menentukan tersedianya jawaban yang berupa sikap dan tingkah laku individu terhadap objek yang ada.
Walgito (dalam Hamka, 2002) menyatakan bahwa terjadinya persepsi merupakan suatu yang terjadi dalam tahap-tahap berikut:
1) Tahap pertama, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses kealaman atau proses fisik, merupakan proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera manusia.
2) Tahap kedua, merupakan tahap yang dikenal dengan proses fisiologis, merupakan proses diteruskannya stimulus yang diterima oleh reseptor (alat indera) melalui saraf-saraf sensoris.
3) Tahap ketiga, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses psikologik, merupakan proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima reseptor.
4) Tahap ke empat, merupakan hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu berupa tanggapan dan perilaku.
Berdasarkan pendapat para ahli yang telah dikemukakan, bahwa proses persepsi melalui tiga tahap, yaitu:
1) Tahap penerimaan stimulus, baik stimulus fisik maupun stimulus sosial melalui alat indera manusia, yang dalam proses ini mencakup pula pengenalan dan pengumpulan informasi tentang stimulus yang ada.
2) Tahap pengolahan stimulus sosial melalui proses seleksi serta pengorganisasian informasi.
3) Tahap perubahan stimulus yang diterima individu dalam menanggapi lingkungan melalui proses kognisi yang dipengaruhi oleh pengalaman, cakrawala, serta pengetahuan individu.
Menurut Newcomb (dalam Arindita, 2003), ada beberapa sifat yang menyertai proses persepsi, yaitu:
1) Konstansi (menetap): Dimana individu mempersepsikan seseorang sebagai orang itu sendiri walaupun perilaku yang ditampilkan berbeda-beda.
2) Selektif: persepsi dipengaruhi oleh keadaan psikologis si perseptor. Dalam arti bahwa banyaknya informasi dalam waktu yang bersamaan dan keterbatasan kemampuan perseptor dalam mengelola dan menyerap informasi tersebut, sehingga hanya informasi tertentu saja yang diterima dan diserap.
3) Proses organisasi yang selektif: beberapa kumpulan informasi yang sama dapat disusun ke dalam pola-pola menurut cara yang berbeda-beda.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Thoha (1993) berpendapat bahwa persepsi pada umumnya terjadi karena dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dlam diri individu, misalnya sikap, kebiasaan, dan kemauan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar individu yang meliputi stimulus itu sendiri, baik sosial maupun fisik.
Dijelaskan oleh Robbins (2003) bahwa meskipun individu-individu memandang pada satu benda yang sama, mereka dapat mempersepsikannya berbeda-beda. Ada sejumlah faktor yang bekerja untuk membentuk dan terkadang memutar-balikkan persepsi. Faktor-faktor ini dari :
1) Pelaku persepsi (perceiver)
2) Objek atau yang dipersepsikan
3) Konteks dari situasi dimana persepsi itu dilakukan
Berbeda dengan persepsi terhadap benda mati seperti meja, mesin atau gedung, persepsi terhadap individu adalah kesimpulan yang berdasarkan tindakan orang tersebut. Objek yang tidak hidup dikenai hukum-hukum alam tetapi tidak mempunyai keyakinan, motif atau maksud seperti yang ada pada manusia. Akibatnya individu akan berusaha mengembangkan penjelasan-penjelasan mengapa berperilaku dengan cara-cara tertentu. Oleh karena itu, persepsi dan penilaian individu terhadap seseorang akan cukup banyak dipengaruhi oleh pengandaian-pengadaian yang diambil mengenai keadaan internal orang itu (Robbins, 2003).
Gilmer (dalam Hapsari, 2004) menyatakan bahwa persepsi dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor belajar, motivasi, dan pemerhati perseptor atau pemersepsi ketika proses persepsi terjadi. Dan karena ada beberapa faktor yang bersifat yang bersifat subyektif yang mempengaruhi, maka kesan yang diperoleh masing-masing individu akan berbeda satu sama lain.
Oskamp (dalam Hamka, 2002) membagi empat karakteristik penting dari faktor-faktor pribadi dan sosial yang terdapat dalam persepsi, yaitu:
a. Faktor-faktor ciri dari objek stimulus.
b. Faktor-faktor pribadi seperti intelegensi, minat.
c. Faktor-faktor pengaruh kelompok.
d. Faktor-faktor perbedaan latar belakang kultural.
Persepsi individu dipengaruhi oleh faktor fungsional dan struktural. Faktor fungsional ialah faktor-faktor yang bersifat personal. Misalnya kebutuhan individu, usia, pengalaman masa lalu, kepribadian,jenis kelamin, dan hal-hal lain yang bersifat subjektif. Faktor struktural adalah faktor di luar individu, misalnya lingkungan, budaya, dan norma sosial sangat berpengaruh terhadap seseorang dalam mempresepsikan sesuatu.
Dari uraian di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa persepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal, yaitu faktor pemersepsi (perceiver), obyek yang dipersepsi dan konteks situasi persepsi dilakukan.

Aspek-aspek Persepsi
Pada hakekatnya sikap adalah merupakan suatu interelasi dari berbagai komponen, dimana komponen-komponen tersebut menurut Allport (dalam Mar'at, 1991) ada tiga yaitu:
1. Komponen kognitif
Yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang obyek sikapnya. Dari pengetahuan ini kemudian akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang obyek sikap tersebut.
2. Komponen Afektif
Afektif berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang. Jadi sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau sistem nilai yang dimilikinya.
3. Komponen Konatif
Yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan dengan obyek sikapnya.
Baron dan Byrne, juga Myers (dalam Gerungan, 1996) menyatakan bahwa sikap itu mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap, yaitu:
1) Komponen kognitif (komponen perseptual), yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap.
2) Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif.
3) Komponen konatif (komponen perilaku, atau action component), yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek sikap.
Rokeach (Walgito, 2003) memberikan pengertian bahwa dalam persepsi terkandung komponen kognitif dan juga komponen konatif, yaitu sikap merupakan predisposing untuk merespons, untuk berperilaku. Ini berarti bahwa sikap berkaitan dengan perilaku, sikap merupakan predis posisi untuk berbuat atau berperilaku.
Dari batasan ini juga dapat dikemukakan bahwa persepsi mengandung komponen kognitif, komponen afektif, dan juga komponen konatif, yaitu merupakan kesediaan untuk bertindak atau berperilaku. Sikap seseorang pada suatu obyek sikap merupakan manifestasi dari kontelasi ketiga komponen tersebut yang saling berinteraksi untuk memahami, merasakan dan berperilaku terhadap obyek sikap. Ketiga komponen itu saling berinterelasi dan konsisten satu dengan lainnya. Jadi, terdapat pengorganisasian secara internal diantara ketiga komponen tersebut.


Daftar Pustaka

Arindita, S. 2003.Hubungan antara Persepsi Kualitas Pelayanan dan Citra Bank dengan Loyalitas Nasabah. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi UMS.

Gerungan, W. A. 1996. Psikologi Sosial. (edisi kedua). Bandung : PT Refika Aditama.



Hamka, Muhammad. 2002. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja dengan Motivasi Berprestasi. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Fakultas Psikologi. Tidak diterbitkan.


Kotler, Philip. 2000. Marketing Manajemen: Analysis, Planning, implementation, and Control 9th Edition, Prentice Hall International, Int, New Yersey

Mar’at, 1991. Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Robbins, S.P. 2003. Perilaku Organisasi. Jilid I. Jakarta: PT INDEKS Kelompok Garmedia.


Rosyadi, I. 2001. Keunggulan kompetitif berkelanjutan melalui capabilities-based competition: Memikirkan kembali tentang persaingan berbasis kemampuan. Jurnal BENEFIT, vol. 5, No. 1, Juni 2001. Surakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset

Minggu, 11 Desember 2011

teori - teori perbedaan individual

Nama teori yang diketengahkan oleh Melvin D. Defleur ini lengkapnya adalah “Individual Differences Theory of Mass Communication Effect”. Jadi teori ini menelaah perbedaan-perbedaan diantara individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa sehingga menimbulkan efek tertentu.
Anggapan dasar dari teori ini ialah bahwa manusia amat bervariasi dalam organisasi psikologisnya secara pribadi. Variasi ini sebagian dimulai dari dukungan perbedaan secara biologis. Tetapi ini dikarenakan pengetahuan secara individual yang berbeda. Manusia yang dibesarkan dalam lingkungan yang secara tajam berbeda, menghadapi titik-titik pandangan yang berbeda secara tajam pula. Dari lingkungan yang dipelajarinya itu, mereka menghendaki seperangkat sikap, nilai, dan kepercayaan yang merupakan tatanan psikologisnya masing-masing pribadi yang membedakannya dari yang lain.
Teori perbedaan individual ini mengandung rangsangan-rangsangan khusus yang menimbulkan interaksi yang berbeda dengan watak-watak perorangan anggota khalayak. Oleh karena terdapat perbedaan individual pada setiap pribadi anggota khalayak itu,maka secara alamiah dapat diduga akan muncul efek yang bervariasi sesuai dengan perbedaan individual itu. Tetapi dengan berpegang tetap pada pengaruh variabel-variabel kepribadian (yakni menganggap khalayak memiliki ciri-ciri kepribadian yang sama) teori tersebut tetap akan memprediksi keseragaman tanggapan terehadap pesan tertentu. (jika variabel antara bersifat seragam). Agenda Setting Theory

Teori ini menetapkan titik temu antara asumsi media tentang kebutuhan publik akan informasi dan harapan publik terhadap informasi yang disajikan oleh media. Tetapi ini tidak selalu berhasil, dan yang kerap teradi adalah media mensetting pikiran khalayak. Jadi apa yang dianggap penting oleh media, maka akan dianggap penting pula oleh masyarakat.

Uses and Gratifications Theory

Teori kegunaan dan kepuasan memandang pengguna media mempunyai kesempatan untuk menentukan pilihan-pilihan media sumber beritanya. Dalam hal ini, pengguna media berperan aktif dalam kegiatan komunikasi untuk memenuhi kepuasannya.

Teori ini mempertimbangkan apa yang dilakukan orang pada media, yaitu menggunakan media untuk pemuas kebutuhannya. Penganut teori ini meyakini bahwa individu sebagai mahluk supra-rasional dan sangat selektif. Menurut para pendirinya, Elihu Katz;Jay G. Blumler; dan Michael Gurevitch (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1984), uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain , yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain.

Perkembangan teori Uses and Gratification Media dibedakan dalam tiga fase (dalam Rosengren dkk., 1974), yaitu:

    Fase pertama ditandai oleh Elihu Katz dan Blumler (1974) memberikan deskripsi tentang orientasi subgroup audiens untuk memilih dari ragam isi media. Dalam fase ini masih terdapat kelemahan metodologis dan konseptual dalam meneliti orientasi audiens.
    Fase kedua, Elihu Katz dan Blumler menawarkan operasionalisasi variabel-variabel sosial dan psikologis yang diperkirakan memberi pengaruh terhadap perbedaan pola–pola konsumsi media. Fase ini juga menandai dimulainya perhatian pada tipologi penelitian gratifikasi media.
    Fase ketiga, ditandai adanya usaha menggunakan data gratifikasi untuk menjelaskan cara lain dalam proses komunikasi, dimana harapan dan motif audiens mungkin berhubungan.

Kristalisasi dari gagasan, anggapan, temuan penelitian tentang Uses and Gratification Media mengatakan, bahwa kebutuhan social dan psikologis menggerakkan harapan pada media massa atau sumber lain yang membimbing pada perbedaan pola-pola terpaan media dalam menghasilkan pemuasan kebutuhan dan konsekuensi lain yang sebagian besar mungkin tidak sengaja.

Elihu Katz;Jay G. Blumler; dan Michael Gurevitch (dalam Baran dan Davis, 2000) menguraikan lima elemen atau asumsi-asumsi dasar dari Uses and Gratification Media sebagai berikut:

1. Audiens adalah aktif, dan penggunaan media berorientasi pada tujuan.

2. Inisiative yang menghubungkan antara kebutuhan kepuasan dan pilihan media spesifik terletak di tangan audiens

3. Media bersaing dengan sumber-sumber lain dalam upaya memuaskan kebutuhan audiens

4. Orang-orang mempunyai kesadaran-diri yang memadai berkenaan penggunaan media, kepentingan dan motivasinya yang menjadi bukti bagi peneliti tentang gambaran keakuratan penggunaan itu.

5. Nilai pertimbangan seputar keperluan audiens tentang media spesifik atau isi harus dibentuk.

Teori Hypodermic Needle Theory

Audiens (Receiver/R) dalam teori ini dipandang bersikap pasif dan segala informasi yang diterima, dengan sendirinya juga audiens terpengaruhi sikapnya. Makanya teori ini disebut teori jaum hipodermik, karena daya serap audiens yang efektif seperti sedang menerima suntikan. Pada dasarnya, model ini berpendapat bahwa pesan langsung diterima dan seluruhnya diterima oleh penerima.

Teori perbedaan individu

Setiap orang memiliki daya selektifitas yang tinngi dalam menerima terpaan media massa sehingga antara satu individu dengan individu lainnya berbeda dalam menerima informasi dari media tersebut. Bukan menonton demo buruh, tergantung kelompok).

Teori kategori sosial

Kumpulan, kelompok, atau kategori-kategori sosial yang ada di masyarakat akan memberikan tanggapan yang seragam terhadap terpaan media.

Spiral of Silence Theory

Teori memandang adanya kecenderungan minoritas mengambil sikap diam di tengah situasi yang didominasi mayoritas. Diam dapat berarti, menyesuaikan pendapat dengan mayoritas atau menyembunyikan pendapat agar tidak terisolasi dalam kepungan mayoritas.

Teori Spiral Keheningan ini dapat diuraikan sebagai berikut: individu memiliki opini tentang berbagai isu. Akan tetapi, ketakutan akan terisolasi menentukan apakah individu itu akan mengekspresikan opini-opininya secara umum. Untuk meminimalkan kemungkinan terisolasi, individu-individu itu mencari dukungan bagi opini mereka dari lingkung­annya, terutama dari media massa.

Media massa – dengan bias kekiri-kirian mereka – memberikan interpretasi yang salah pada individu-individu itu tentang perbedaan yang sebenarnya dalam opini publik pada berbagai isu. Media mendukung opini-opini kelompok kiri dan biasanya menggambarkan kelompok tersebut dalam posisi yang dominan.

Sebagai akibatnya, individu-individu itu mungkin mengira apa yang sesungguhnya posisi mayoritas sebagai opini suatu kelompok minoritas. Dengan berlalunya waktu, maka lebih banyak orang akan percaya pada opini yang tidak didukung oleh media massa itu, dan mereka tidak lagi mengekspresikan pandangan mereka secara umum karena takut akan terisolasi. Selama waktu tersebut, karena ‘mayoritas yang bisu’ tetap diam, ide minoritas mendominasi diskusi. Yang terjadi kemudian, apa yang pada mulanya menjadi opini minoritas, di kemudian hari dapat menjadi dominan.

Diffusion of Innovation Theory

Teori ini menempatkan orang yang memiliki informasi atau penemuan sebagai orang yang memiliki potensi mempengaruhi secara massal. Pada pilihan yang inovatif: Sebuah Analisis Ekonomi dari Dinamika Teknologi, Mario Amendola dan Jean-Luc Gafford bandingkan proses inovasi dengan difusi dari inovasi sebagai “sejauh dan kecepatan yang akan digunakan untuk melanjutkan ekonomi yang unggul untuk mengadopsi teknik. Difusi atau penyesuaian ini dapat seketika atau bertahap.

Jumat, 25 November 2011

ARM Computer Is Credit Card-Sized, Plays 1,080p Video and Runs Linux

It might not exactly be quite as small as the idea originally intended, but the Raspberry Pi will probably make jaws drop regardless.

The idea used to be for a flash drive-sized computer, but the concept has since evolved, somewhat grown in size, but not by much.

Besides, when someone sees something this small, the first assumption will definitely not be that the critter is capable of playing full HD media.

It turns out that the Raspberry Pi can definitely accomplish that, thanks to its hardware and the Linux operating system.

The target price mostly dictated how many features were possible to cram into the device.

Still, for something that will ship for $25 (18.77 Euro), the Raspberry Pi delivers a lot.

A Broadcom BCM2835 media processor, based on an ARM11 core, will handle things, along with a Broadcom GPU core, DSP core and support for Package-on-Package (PoP) RAM.

Previous Raspberry Pi ARM PC
Enlarge picture
Speaking of RAM, 128 MB SDRAM are present so, ultimately, when plugged into a television set, the small gadget can play H.264 1080p30 videos.

The Raspberry Pi Foundation is going to launch a slightly stronger model as well, with 256 RAM and a price of $35 (26.28 Euro).

We actually spotted this Raspberry project way back in May, when it was still at the size of a USB stick.

Originally, the plan was to have it distributed for free, which may still happen if schools and such buy them out of their own budget and then place them at the disposal of students.

On that note, even with the small physical size, the ARM computer has a memory card slot (SD/MMC/SDIO support), one USB 2.0 port, Composite and HDMI video outputs, OpenGL ES 2.0 support and various other interfaces via the 1.27 mm pin-stip.

Finally, the Iceweasel, Koffice and Python open software products will be available on it, along with support for various expansion boards.

Android 2.3.4 Available for Xperia arc at Vodafone Australia

The owners of a Sony Ericsson Xperia arc smartphone on the airwaves of wireless carrier Vodafone Australia can now download and install a new Android OS version on their devices.

This is none other than the Android 2.3.4 Gingerbread operating system version that Sony Ericsson started to push out to 2011’s Xperia phones a few weeks ago.

Weighing in at around 180MB, the new software update comes with Baseband Version 4.0.2.A.0.42 and is available to all users both over-the-air, as well as through desktop PCs.

“The update will feature the Gingerbread security fixes, Sony Entertainment Network which gives you access to music and video content for monthly payments, general software improvements and a new keyboard input application that’s similar to Swype,” Vodafone explains in a recent blog post.

For those out of the loop, we should note that there are some appealing new features available for Xperia users as soon as they bring the handsets up to date with the new software.

Sony Ericsson announced not too long ago that the main enhancements the new OS upgrade for such devices would include:

- Google Talk with Video Chat for smartphones with front-facing cameras
- Updated Facebook inside Xperia functionality for enhanced like, share and discover abilities.
- Xperia smartphones introducing world’s first 3D Sweep Panorama functionality powered by Sony.
- 16x video zoom
- The software upgrade will enable consumers to turn their Xperia smartphone into a mini-mobile PC by connecting USB peripherals (mouse, keyboard or game controller) to Sony - Ericsson LiveDock multimedia station. Connect the smartphone to a TV via HDMI to get a big screen experience.
- Gesture input – text input by swiping the finger from one letter to the next
- WiFi DLNA
- Screen capture – allows the user to share a screen grab from anywhere in the phone.

As stated above, Vodafone customers interested in applying the new software update can do so through their handsets, heading to Settings > About phone, and then checking for available updates, or via a computer, on which the PC Sync software was installed.

Before proceeding with the update, users should make sure that the handset has a fully charged battery inside, and that all personal files on the device have been backed up

Rabu, 23 November 2011

Nokia Lumia 800 Out of Stock in the UK

Sales of Nokia Lumia 800 have been great so far, Nokia says, and the fact that the new mobile phone is now listed as out of stock in the UK at wireless carrier Orange seems to confirm that.

Apparently, more than just one Orange store lists the smartphone as temporarily unavailable, which is a good sign for the Finnish mobile phone maker, that's for sure.

More units should arrive on shelves soon, as the vendor has placed large orders with Compal for the remaining of the year.


Apparently, the company might be able to sell over one million Nokia Lumia 800 handsets before 2011 is over, although some suggest that it will not be able to pull that off.

Nokia Lumia 800 handsets have made a good impression on users ever since day one, and more of them are expected to find it a great device and make a purchase.

Earlier today, Nokia told us that they are pleased with the way Lumia 800 took off in the UK, and that many of the early adopters are likely to recommend the device to other people, which is highly encouraging.

This means that we should expect high volume sales next year, when the company kicks off mass production of its Windows Phone devices.

Not to mention that there will be more devices from the company launched in 2012, just as Nokia Taiwan confirmed recently.

Michael Hus, general manager of Nokia Taiwan, reportedly said that new devices are planned for the first half of 2012, but he did not offer specific info on them.

However, previous reports on the matter suggested that the company planned the launch of higher-end Windows Phones for 2012, and that it also intended to expand its lineup at the lower market level.

For the time being, Nokia Lumia 800 and Lumia 710 are the only official handsets from the company, and they seem to play their pioneering role well. After all, they are the very first devices Nokia launches with Microsoft's platform on board.

Senin, 14 November 2011

Origin PC Overclocks Sandy Bridge-E to 5.2GHz in the Genesis Desktop

As most other computer builders out there, Origin PC has also announced that it has made available Intel's new Sandy Bridge-E processors in its high-performance Genesis desktop which is also available factory overclocked for reaching speeds beyond 5GHz.

The Genesis is the company's most advanced desktop (outside of the monstrous Big O that is) and this can now be configured with the Core i7-3960X and Core i7-3930K CPUs launched today as well as with the quad-core Core i7 3820 which will arrive in retail in Q1 2012.

Both of the former chips are targeting the enthusiast crowd and as a result are running no less than six computing cores with Hyper-Threading support.

The Core i7-3960X is the faster option of the two and it sports 15MB of Level 3 cache and a 3.3GHz base clock speed with 3.9GHz maximum Turbo, while its smaller brother is limited at supporting “only” 12MB of L3 cache and a 3.2GHz base frequency (3.8GHz Turbo).

Users have the option of choosing between various air and liquid cooling solutions when configuring their Genesis and Origin PC also gives them the possibility of getting their system factory overclocked.

An overclock between 4.0GHz and 4.4GHz adds $50 (36.5 EUR) to the overall price of the system, while a 4.5GHz to 5.2GHz OC takes out an extra $100 (72.7 EUR) out of your pocket.

"As Intel and ASUS launch partners, no one offers the latest technology before ORIGIN PC does," said Kevin Wasielewski ORIGIN PC CEO and co-founder.

"The Intel Core i7 Sandybridge E processors with their amazing performance and Origin PC's expert overclocking creates one of the most powerful personal computers ever built," concluded the company's rep.

The base version of the Sandy Bridge-E powered Origin PC Genesis starts at $1570.00 (roughly 1,141 EUR) and includes the quad-core Core i7-3820, 8GB of system memory, a GeForce GTX 550 Ti graphics card and a 320GB hard drive.

Windows HPC Server 2008 R2 Suite SP3 Trial Available

Microsoft has made available for download the evaluation release of Windows HPC Server 2008 R2 Suite with Service Pack 3.

Offered through the Microsoft Download Center, Windows HPC Server 2008 R2 Suite SP3 is designed to let customers test the latest upgrade to the Redmond company’s platform for the high performance computing market.

According to the software giant, the trial allows testers to use Windows HPC Server 2008 R2 SP3 for no less than 180 days, during which, the operating system will be fully-functional.

Of course, as is the case for additional trial releases from Microsoft, the evaluation version of Windows HPC Server 2008 R2 SP3 is free to download and try, but will expire after 180 days of use.

“Windows HPC Server 2008 R2 Suite provides enterprise-class tools, performance, & scalability for a highly productive HPC environment,” Microsoft notes.

“The Suite provides a complete & integrated cluster environment including the OS, HPC Job Scheduler, Message Passing Interface v2 (MPI2) and Service-Oriented Architecture (SOA) interactive application support, cluster management & monitoring, the ability to distribute Excel calculations, and the ability to harness idle Windows 7 workstations.”

Customers already familiar with Microsoft’s offerings for the HPC market are undoubtedly already familiar with the two components of the Windows HPC Server 2008 R2 Suite.

The evaluation edition allows them to test Windows Server 2008 R2 HPC Edition operating system which integrates Widows Server 2008 R2 SP1, as well as the HPC Pack 2008 R2 Enterprise application, which has been upgraded to SP3.

The HPC Pack 2008 R2 with SP3 DVD image and the Windows Server 2008 R2 HPC Edition with SP1 DVD image are both required for the Suite to be evaluated.

Testers will also need a product key in order to install and use Windows Server 2008 R2 HPC Edition, and Microsoft recommends that they leverage this one: Q7PRR-M2WBM-RJJ99-FG393-MGY3B.

Windows HPC Server 2008 R2 Suite Service Pack 3 (SP3) Trial is available for download here.

iPhone 4S Arrives in India via Aircel and Airtel on November 25

It looks like Apple's iPhone 4S will arrive in India by the end of the month through Aircel and Airtel carriers.

The folks over at The Times of India have learned from trusted sources close to the matter that Airtel plans to launch the iPhone 4S on November 25.

Furthermore, Aircel already announced that it will carry the iPhone 4S beginning November 25 on its official Facebook page. There's also a countdown on the carrier's Facebook account that confirms the information.

Customers who want to purchase the iPhone 4S from Airtel should now that the smartphone will be available at starting 00:01 hour on November 25 from major select stores across the country, The Times of India reports.

None of the carriers revealed any information regarding the iPhone 4S prices, but they will surely offer the smartphone subsidized and cheaper than the suggested retail price.

On related news, Aircel subscribers will be able to reserve their iPhone 4S units starting November 18 and pick it up from the nearest store as soon as it becomes available.

India has become one of the most important markets for handset manufacturer who are looking to expand in other regions.

Given the fact that other handset makers already launched its flagship devices in the country, Apple's iPhone 4S will have a hard time conquering the India market.

Indian users will have a hard time choosing from the latest devices launched by Motorola, Samsung, Nokia and Apple, just to name a few of the brands that are introducing their high-end devices in the country by the end of the year.

However, while Motorola RAZR is already available for purchase, Samsung Galaxy Note is expected to arrive in stores in the fourth week of November, while the Nokia Lumia 800 and 710 won't hit shelves until mid-December.

Stay tuned for more updates on the Indian launch of the iPhone 4S at Aircel and Airtel carriers.

LG Nitro HD, AT&T's Optimus LTE, in New Spy Shot

AT&T's customers will soon be able to enjoy the benefits of a new Android-based mobile phone on their carrier's airwaves, none other than the LG Nitro HD, a special flavor of the Optimus LTE.

Nothing is officially announced on this device for the time being, but rumor has it that the wireless carrier will soon make it official.

Moreover, a leaked photo with the mobile phone is now available online, further suggesting not only that the handset is real, but also that it should be launched at the wireless carrier in the near future.


The new photo with the LG Nitro HD comes from phoneArena, and does not show specific branding for the device.

However, when compared to other previously leaked renderings of the handset, the new photos appear to be legit.

Unfortunately, no new details on the mobile phone have emerged until now, though the previously leaked info on it is all we have to move on with.

The LG Nitro HD is expected to arrive on the market with a 1.5GHz dual-core application processor inside, along with 1GB of RAM, and 4GB of ROM.

Moreover, the new device features a micro SD memory card slot for expanding the available internal memory, as well as a WiFi and Bluetooth 3.0 connectivity options.

The new device is packed with a 4.5-inch touchscreen display that can deliver a 720p resolution, as well as with a 1830mAh battery.

The new mobile phone will also be released with support for the wireless carrier's LTE network (HSPA+ connectivity is also expected to have been included into the mix), as well as with an 8-megapixel photo snapper on the back, with support for HD video recording.

Since nothing was announced on the new device, there's no telling on when it might be released on AT&T's shelves, though some suggest that this would happen very soon

Acer A511 Tablet Has NVIDIA's Tegra 3 Kal-El

One would think Acer would be more eager to up and speak about whatever Tegra 3 tablet it has in the works, but it took some leaked documents and really close peering at some code to spot the Kal-El being mentioned.

Somehow, the lines were spotted, and it looks like Acer A511 really is a tablet powered by the quad-core (well, five-core really) ARM platform.

Some other details made it to light too, like the screen resolution of 1,280 x 800 pixels and the existence of WiFi and 3G wireless support.

Acer will have another tablet out either at the same time or earlier, dubbed A510 and lacking 3G.

The OS wasn't specifically mentioned, but it doesn't take a genius to assume Ice Cream Sandwich (Google Android 4.0) will be it.

No clue when some real leaks or announcements might come, but CES 2011 is likely.

Chair Made Out of 111 Coca Cola Recycled Bottles Wins Green Award






Ten products received the Editors’ Choice Awards during the 96th edition of the prestigious International Hotel, Motel + Restaurant Show (IHMRS) and the second Boutique Design New York (BDNY), which took place yesterday.


The judges selected the most innovative, useful and eco-friendly items which make holidays even more enjoyable, while minimizing the guests' impact upon the environment.


The prize for the best green design went to Emeco for designing and developing the 111 Navy Chair, an item manufactured out of at least 111 recycled PET plastic Coke bottles. In order to launch this creative product, the company has worked in partnership with Cola Cola, a company keen on displaying its earth-friendly values.


Their collaboration started in 2006, when Coca Cola officials have first contacted the team from Emeco.


They revealed that their brand new recycling plant from Spartanburg South Carolina started recycling thousands of plastic bottles and that they think about reusing the obtained material in a very creative manner, while conquering the US market where Coke's eco-conscious strategies weren't very successful at that point in time.


While in Europe the company managed to recycle up to 80% of their products, in America the percentage was much lower, reaching only about 20%.


Therefore, both companies joined efforts, creativity and financial resources and came up with a smart, eco-friendly mix of combination of pigment, blended with glass fiber for extra strength.


While some would question the utility, sustainability and comfort offered by a chair made out of recycled plastic bottles, clients may not feel the same way about the wonder-gadget that succeeded in taking home the Green Equipment & Supplies award.


The prize went to CookTek Induction Systems, LLC for developing the OmeletBuster, which represents a “double burner induction cooktop” which has the ability to change the way we prepare our standard breakfast.


Its manufacturers brag about the fact that their innovative device can make a three-egg omelet in only 90 seconds, saving a lot of power and efficiently replacing the skills of the most experienced cook.


The Green Guest Amenities distinction was offered to Cintas Corporation, which impressed the audience with its latest Eco Cobra Jacket, an essential item from the EcoGeneration collection. The product is an eco-conscious garment option available for the hotel staff, mostly for front door professionals.


Bugambilia International was another lucky winner. The Green Tabletop prize went to recognize their efforts for manufacturing a green table, the Bamboo Leaf Plate, made entirely out of bamboo fibers, with no artificial or toxic plastic compounds, formaldehyde or melamine.


Verve Living Systems' green strategy of implementing the Verve Key Card Switch have paid off, since the company took the prize for Green Technology home, after displaying their latest cost-efficient findings. The enterprise has designed one of the easiest ways of preserving energy, while relying on an occupancy-based control of lighting which can trigger significant savings for hotel owners. 

Template by : kendhin x-template.blogspot.com